Bangkalan, sigap88news.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Ebuh (Syamrabu) Bangkalan, menyulap sampah non medis di rumah sakit jadi bernilai ekonomis. Selain untuk mengurangi permasalahan sampah di rumah sakit, dari hasil olahan sampah tersebut bisa omzet Jutaan rupiah.

Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan dr. Farhat Surya Ningrat mengatakan, awal mula ide tersebut bermula dari pihak rumah sakit yang sering mengeluarkan anggaran untuk membawa sampah non di rumah sakit ke tempat pembuangan akhir.
“Sebelumnya untuk mengatasi sampah non medis kami juga banyak mengeluarkan biaya, sehinggga kami inisiatif bangun Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) mandiri,” katanya Jumat (25/7).
RSUD Bangkalan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengelola sampah non medis tersebut. Dari hal itu, selain mengurangi pengeluaran anggaran dalam pengelolaan sampah, juga bisa menambah pendapatan ke rumah sakit.
“Kita menjadikan sampah bernilai, dan dijual sehingga bisa menghasilkan uang,” terangnya.

Menurutnya, sampah non medis yang dihasilkan di rumah sakit ada dua jenis. Yaitu, dari sampah organik dan anorganik, sampah anorganik dipress dan nantinya akan dijual ke pabrik untuk di daur ulang. Sementara sampah anorganik akan dikelola menjadi pupuk.
“Mulai dari kardus, botol plastik, gelas plastik, kami pilahkemudian digiling dan di pres menggunakan mesin khusus,” imbuhnya.
Sampah non medis yang dihasilkan RSUD Bangkalan setiap bulan bisa capai 34 ton. Sebelumnya setiap bulan pihak rumah sakit mengeluarkan anggaran Rp 3-4 juta untuk mengelola sampah itu. Namun setelah diperoses di TPS3R, setiap bulan bisa omzet Rp 8-9 juta. “Pengelolaan sampah non medis dan bisa menghasilakn uang, RSUD Bangkalan pertama kali di Indonesia,”
Sementara itu Satria Eko Santosa, vendor TPS3R menjelaskan, kesepatan pengelolaan sampah dengan rumah sakit, dengan sistem bagi hasil. Keuntungan untuk pengelolaan TPS3R di RSUD Syamrabu Bangkalan akan naik secara bertahap.
“Di tahun pertama akan diberikan keuntungan sebesar 10 persen, tahun kedua 30 persen dan tahun ketiga sampai seterusnya akan diberikan keuntungan sebesar 70 persen kepada pihak rumah sakit,” terangnya.
Disisi lain Bupati Bangkalan Lukman Hakim, sistem pengelolaan sampah di RSUD Bangkalan selaras dengan proram Bangkalan Bershe Ongku milik pemerintah. Dan hal itu nantinya menjadi role model bagi instansi lainya di Bangkalan. “Harapamya disetiap kantor pemerintah akan ada pengelolaan sampah yang sama,” pungkasnya. (mam)