Sampang, sigap88news – Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional tahun 2025, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kabupaten Sampang bekerja sama dengan Himpunan Alumni Karangdurin (HIMAKA) menggelar kegiatan penanaman 5.000 pohon mahoni di kawasan Pondok Pesantren Karangdurin, Desa Tlambah, Kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, pada Senin (20/10/2025).

Kegiatan tersebut menjadi wujud nyata kepedulian LPBI NU dan HIMAKA terhadap kelestarian lingkungan, khususnya di lingkungan pesantren. Penanaman dilakukan secara serentak di area sekitar kompleks pondok dan lahan sekitar pesantren yang masih terbuka.
Ketua panitia pelaksana dari LPBI NU Sampang, Malik, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara lembaga keagamaan dan alumni pesantren dalam menjaga keseimbangan alam. Ia berharap kegiatan tersebut bisa menjadi inspirasi bagi pesantren lain untuk ikut melakukan penghijauan.

“Pesantren adalah tempat mencetak generasi berakhlak, tapi juga harus jadi pelopor pelestarian alam. Karena menjaga bumi adalah bagian dari ibadah,” ujar Malik dalam sambutannya.
Menurutnya, penanaman ribuan pohon ini bukan sekadar simbol, melainkan langkah nyata untuk menciptakan lingkungan pesantren yang asri, sejuk, dan sehat bagi para santri. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan bentuk cinta terhadap bumi sebagaimana ajaran Islam yang mendorong manusia untuk merawat alam.
Sementara itu, perwakilan dari Pondok Pesantren Karangdurin, Ustad Ahmadi Danrais, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kepedulian LPBI NU dan HIMAKA. Menurutnya, langkah ini sangat penting untuk masa depan pesantren dan generasi muda.
“Tujuan dari penanaman pohon ini adalah untuk menciptakan kelestarian lingkungan di kalangan pesantren. Dengan menanam pohon, kita sedang menanam kehidupan,” tutur Ustaz Ahmadi.
Beliau juga menegaskan pentingnya penghijauan sebagai salah satu sumber oksigen alami dari alam. “Semakin banyak pepohonan, semakin baik kualitas udara di sekitar pesantren. Ini bukan hanya untuk keindahan, tapi juga untuk kesehatan santri dan masyarakat,” imbuhnya.
Selain itu, kegiatan penanaman pohon ini juga menjadi momentum mempererat hubungan antara alumni dan pesantren. HIMAKA yang selama ini aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan turut berperan penting dalam penyuksesan program ini.
Para alumni yang hadir tampak antusias mengikuti penanaman sejak pagi. Mereka bersama para santri menanam bibit pohon mahoni secara bergotong royong dengan penuh semangat kebersamaan.
H. Ali Abdul Hakim selaku Ketua HIMAKA, dalam kesempatan terpisah, menyampaikan bahwa kolaborasi seperti ini akan terus dilanjutkan di berbagai bidang, termasuk pendidikan, sosial, dan lingkungan. “Kami ingin HIMAKA selalu hadir untuk pesantren, tidak hanya saat acara besar, tapi juga dalam kegiatan nyata seperti penghijauan ini,” ujarnya.
Penanaman pohon mahoni dipilih karena jenis ini dikenal kuat, mudah tumbuh di berbagai kondisi tanah, dan memiliki nilai ekonomi serta ekologi yang tinggi. Selain memperindah lingkungan, pohon mahoni juga bermanfaat untuk penyerapan karbon dan penyediaan udara bersih.
Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh pengasuh pesantren sebagai ungkapan syukur dan harapan agar pohon-pohon yang ditanam dapat tumbuh subur dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang.
Dengan semangat Hari Santri Nasional, LPBI NU Sampang dan HIMAKA berharap penanaman 5.000 pohon mahoni di Pondok Pesantren Karangdurin menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk terus menjaga alam dan menanam kebaikan bagi bumi tercinta. (faw)