Oleh : Imam Sanusi, M.Pd.
Hatrik politik tengah dijalankan oleh PresidenPrabowo. Setelah mengadakan silaturrahmi senyap padamoment hari idul Fitrih 1446 Hijrihah dan di depan KetuaDPP PDI-P Puan Maharani menyatakan PDI-P danGerindra sebagai kakak-adik, pada hari Minggu tanggal 20 Juli 2025 Presiden Prabowo mengunjungi Jokowi di Solo. Kunjungan Presiden Prabowo ke Jokowi dilaksanakansebelum menghadiri penutupan Kongres PSI di Solo.Melalui sowan dan suwun, Presiden Prabowo dapatmerangkul PDI-P, memelihara hubungan baik denganJokowi dan mencitrakan diri sebagai Presiden yang bijak.
Namun dibalik hatrik politik yang dicapai, kunjunganPresiden Prabowo ke Jokowi melahirkan sentimen negatif,karena dilakukan di tengah antipati sebagian publikterhadap Jokowi sedang meningkat. Diakui atau tidaksetelah Jokowi lengser, publik terbelah menjadi kelompokpemuja, pengkritik, dan cuek terhadap perilaku politikJokowi dan keluarganya. Bagi kelompok pemuja suwunPresiden Prabowo ke Jokowi dianggap sesuatu yang lumrah dilakukan, tetapi bagi kelompok pengkritik suwunPresiden Prabowo ke Jokowi dianggap sesuatu yang tidaksepatutnya dilakukan.
Adakah suwun Presiden Prabowo ke Jokowi semata-mata mumpung Prsiden Prabowo ada di Solo atau adaagenda tententu ?. Ini belum ada konfirmasi dari istana, tetapi di media sosial beredar informasi dalam kunjungantersebut Presiden Prabowo banyak memperbincangkanhasil kunjungan ke luar negeri. Dalam kondisi politiknormal Presiden Prabowo menceritakan hasilkunjungannya ke luar negeri hal yang wajar, tetapi dalamkondisi politik yang sedang memanas, bincang-bindangtersebut bisa dipersepsi Presiden Prabowo melaporkanhasil kunjungan luar negeri ke Jokowi.
Kunjungan Presiden ke mantan Presiden untukmenjaga relasi sosial merupakan hal yang lumrahdilakukan, dan kalau melihat proses Pilpres 2024 para pengkritik Jokowi tidak bisa berharap Presiden Prabowomenjauh dari Jokowi. Pemuja dan pengkritik Jokowi perlumemahami selama lima tahun kedepan, PresidenPrabowo perlu menjaga relasi sosial dengan semua tokohdan berbagai entitas. Dengan demikian para pemuja danpengkritik Jokowi mari wajar-wajar sajalah menyikapisemua isu tentang Jokowi.
