Ketua SAMAWI Sampang Mengecam Keras Trans7 Dengan Berbagai Tuntutan

Pemred Sigap88.news
71 Views
3 Min Read

Sampang, sigap88news – Gus Rahmatullah ketua SAMAWI Sampang angkat bicara menyikapi polemik tayangan program “Xpose Uncensored” di Trans7 yang dinilai melecehkan Pondok Pesantren Lirboyo dan martabat ulama. Gus Rahmat mengecam keras konten tersebut dan mendesak Trans7 segera melakukan permintaan maaf secara langsung kepada para kiai.

Kecaman ini muncul setelah tayangan Trans7 menarasikan tuduhan tanpa dasar mengenai hubungan santri dan kiai, khususnya terkait tradisi penghormatan yang disalahartikan sebagai transaksi finansial. Narasi yang provokatif ini telah memicu gelombang protes dari alumni pesantren di seluruh Indonesia.

Alumni Pondok Pesantren Lirboyo itu menegaskan bahwa tayangan yang disiarkan oleh Trans7 tersebut jelas telah Melenceng dari budaya ketimuran dalam menjunjung tinggi etika dan kultur.

“Tayangan Trans7 ini sangat jelas melenceng dari budaya ketimuran dalam menjunjung tinggi etika dan kultur. Sebuah tayangan tidak boleh didasarkan pada asumsi, apalagi menggiring opini publik dengan narasi yang menistakan tokoh agama dan lembaga pendidikan yang dihormati,” kata Gus Rahmat, Rabu (15/10/2025).

Lebih lanjut, ia menilai bahwa tim produksi tidak menjalankan kewajiban untuk melakukan verifikasi dan klarifikasi (tabayyun) kepada para kiai khususnya dari Pondok Pesantren Lirboyo, sehingga menghasilkan informasi yang tidak akurat dan tidak berimbang.

Ia menambahkan, media penyiaran semestinya berfungsi sebagai penjaga moral dan jembatan edukasi, bukan menjadi alat untuk merusak reputasi ulama yang telah berkontribusi besar bagi bangsa.

Menyikapi kelalaian tersebut, Gus Rahmat melayangkan tuntutan agar Trans7 menunjukkan itikad baik yang lebih dari sekadar surat atau pernyataan di media sosial.

Bahkan beliau menegaskan bahwa permintaan maaf secara terbuka adalah keharusan, namun yang paling utama adalah sowan dan menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada kiai sepuh Pondok Pesantren Lirboyo. Bahkan meminta PH, Tim Redaksi, pembuat atu penulis narasi, pengisi suara harus dibawa ke ranah hukum.

“Kami menuntut manajemen Trans7 dan Trans Corporation untuk meminta maaf secara langsung kepada para kiai, khususnya ke Pondok Pesantren Lirboyo, bukan hanya melalui surat atau tayangan media sosial. Ini adalah masalah adab dan penghormatan. Selain itu kami juga minta PH, Tim Redaksi, pembuat/penulis narasi, pengisi suara harus dibawa ke ranah hukum” tegas Ketua SAMAWI Sampang tersebut.

Terakhir, Gus Rahmat juga mendesak Trans7 Mengtekdown video yang sudah tersebar karena sudah melenceng dari budaya ketimuran dalam menjunjung tinggi etika dan kultur. (ari)

Share This Article